Lalu, bagaimana sebenarnya sikap kepala daerah Nias Selatan yang baru, Hilarius Duha – Sozanolo Ndruru terkait program yang sempat menghebohkan itu?
Ketika ditanyakan apakah program kelapa sawit mungkin dijadikan sebagai salah satu solusi bagi para penambang pasir, Wakil Bupati Sozanolo memberikan jawaban singkat dan tegas.
“Tidak lagi untuk kelapa sawit. Yang jelas, gak sawit lagi. Saat ini program Pemda fokus pada hortikultura. Masa produksinya pendek, hasilnya cepat dinikmati,” ujar dia di sela mengawasi penertiban penambangan pasir di Pantai Sorake, Selasa (24/5/2016).
Terkait tanaman kelapa sawit yang telah terlanjur ditanam, kata Sozanolo, akan dilihat prospeknya bagaimana. Bila telah berproduksi dan dinilai memungkinkan untuk dibuatkan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) maka pemda akan mempertimbangkannya.
"Dalam 1- 2 tahun ke depan kita akan lihat, apakah bisa dibuatkan PKS. Cukup dengan yang sudah ada saja. [Penanaman] yang baru tidak lagi," tegas dia.
Seperti diketahui, sejak menjabat Bupati pada periode 2011-2016, Idealisman menggencarkan promosi dan program penanaman kelapa sawit. Kelapa sawit yang sudah bertumbuh besar itu saat ini dengan mudah ditemukan di beberapa bagian di sisi jalan, termasuk di area sekitar kantor Bupati Nias Selatan.
Belum diketahui berapa total luas lahan kelapa sawit yang telah ditanami dan apakah sudah ada yang mulai berbuah. Juga apakah kelapa sawit itu berstatus milik warga ataukah Pemda Nias Selatan. (EB)
sumber:NS1